Serdadu Israel yang Kembali dari Perang di Gaza Derita Penyakit Misterius

- 4 Mei 2024, 11:28 WIB
Serdadu Israel yang pulang dari Perang Gaza idap penyakit misterius dan sulit ditangani oleh para dokter
Serdadu Israel yang pulang dari Perang Gaza idap penyakit misterius dan sulit ditangani oleh para dokter /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Media Israel Harian Yedioth Ahronoth memberitakan ribuan serdadu Israel yang kembali dari Gaza idap penyakit misterius. Para dokter mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit dan memberikan obat yang tepat untuk mereka.

Dilansir Tasnim dari Yedioth Ahronoth, para serdadu yang mengidap penyakit itu kebanyakan terluka dalam perang Gaza dan dirawat di pusat-pusat rehabilitasi. Mereka mengalami problem fisik dan mental akut. Bahkan sebagian dari mereka sampai kehilangan kemampuan bicara normal lantarah parahnya penyakit yang diidap.

Baca Juga: Tgk Umar Rafsanjani: Mahkamah Ilahi Berbeda dengan Mahkamah Konstitusi

Menurut Yedioth Ahronoth, luka-luka yang dialami para serdadu di Gaza itu membuat mereka tidak bisa berbicara, mendengar, makan, dan minum dengan benar.

Sehubungan dengan ini, seorang pakar Terapi Bicara di rumah sakit Ichilov mengatakan,”Ada sejumlah titik lemah yang muncul di orang-orang tersebut, yang bisa saja menghinggapi mereka selama bertahun-tahun selama kita tidak bisa menemukan cara untuk mengobatinya.”

“Beberapa serdadu dibawa ke sini dalam keadaan terluka dan mengalami masalah pendengaran akut. Problem ini muncul melalui suara dengung di telinga, atau semacam sensitivitas terhadap keriuhan, atau kesulitan dalam memahami omongan lawan bicara ketika ada suara riuh.”

“Sebagian juga mengalami kesulitan untuk mendengar suara dengan jelas. Gendang telinga sebagian dari mereka mengalami kerusakan serius.”

“Dalam banyak kasus, ada serdadu yang mengalami cedera lebih parah. Namun kami tidak bisa segera menemukannya, dan baru mengetahuinya setelah beberapa pekan atau bulan. Salah satu kasus adalah ketidakmampuan mereka untuk berbicara lama dengan suara keras. Kasus-kasus semacam ini tidak bisa diketahui dari tes-tes standar awal yang dilakukan terhadap mereka.”

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah