Petani Aceh Tamiang Digalakkan Tanam Bawang Merah

Tayang: 5 Juni 2024, 16:03 WIB
Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Tim Pikiran Aceh
Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra melakukan panen bawang merah di Kampung Suka Jadi, Kecamatan Banda Mulia dua hari lalu.
Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra melakukan panen bawang merah di Kampung Suka Jadi, Kecamatan Banda Mulia dua hari lalu. /Pikiran aceh/nasir/

PIKIRAN ACEH | ACEH TAMIANG – Petani Aceh Tamiang diminta untuk terus menggalakkan budidaya tanaman bawang karena tanaman bawang salah satu penyebab inflasi daerah dan bawang menjadi komoditas kebutuhan rumah tangga.     

Untuk itu Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs Asra turun langsung ke areal tanam bawang melakukan gerakan tanam (Gertam) Bawang Merah di Kampung Suka Jadi, Kecamatan Banda Mulia dua hari lalu.

Pada kesempatan tersebut,  Asra mengatakan, gerakan tanam (Gertam) bawang merah telah diinstruksikannya untuk digalakkan kembali sejak awal menjabat Pj Bupati Aceh Tamiang dan juga merupakan arahan Pj Gubernur Aceh dalam pengendalian inflasi daerah.

“Hari ini kita panen bawang merah di Kampung Suka Jadi, Banda Mulia. Gerakan tanamnya sudah saya instruksikan sejak awal tahun ini. Hal ini juga untuk menyikapi arahan Pj. Gubernur Aceh tentang pengendalian inflasi daerah, termasuk mengelola fluktuasi harga bawang merah yang tidak menentu, maka sebagian petani kita dorong untuk menanam bawang merah,” ujar Pj Bupati Aceh Tamiang ini.  

Baca : Kendalikan Inflasi Daerah, Pj Bupati Tamiang  Lakukan Penanaman Padi Gadu 2024, Segini Luas Lahannya

Berbicara mengenai inflasi daerah, lanjut Asra meski angka inflasi sudah relatif normal karena terjadi fluktuasi harga yang dinamis saat Ramadan dan Idul Fitri kemarin. Menghadapi Hari Raya Idul Adha 1445 kali ini, ia mengharapkan tidak terjadi gejolak fluktuasi harga yang berarti.

“Kita harapkan memasuki lebaran Haji (Idul Adha –red), angka ini tidak naik. Makanya sejumlah intervensi kita lakukan, untuk mengendalikan kemungkinan fluktuasi harga, supaya harga tetap normal. Koordinasi dengan daerah lain juga, ini semua untuk menjaga kemungkinan fluktuasi harganya. Terlebih Idul Adha ini lebih istimewa untuk kita orang Aceh,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan Pj. Bupati Asra, ada multiplier effect antara inflasi harga bahan pangan dengan penurunan angka stunting.

“Bicara stunting ini kan bicara gizi. Kalau inflasi bisa kita kendalikan melalui sejumlah intervensi, ini berarti menjaga daya beli masyarakat. Daya beli yang terjaga, bisa diasumsikan kecukupan gizi masyarakat terpenuhi, dan stunting bisa kita cegah dan turunkan,” pungkasnya.

Baca : Pj Bupati Aceh Tamiang Tinjau Pasar Kota Kualasimpang, Temuan, Harga Cabai dan Bawang merah Masih Tinggi

Sementara itu, Kepala Distanbunnak, Yunus, melalui Kabid Produksi & Perlintan, Irwan Hadi yang didampingi Koordinator BPP Banda Mulia, Umar Dhani dan para penyuluh pertanian secara terpisah menjelaskan, total luasan areal pertanaman bawang merah di Kecamatan Banda Mulia mencapai 5 hektar. Angka luasan ini menurun akibat serangan jamur yang menyerang pertanaman bawang merah.

Dikatakan Irwan, Distanbunnak telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membahas teknis budidaya bawang merah yang mampu mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman golongan umbi-umbian tersebut. “Termasuk melaksanakan demplot bawang merah spesifik lokasi oleh para penyuluh pertanian,” tutupnya

Sumber: Pikiran Aceh


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub