Panduan Membaca Gaza (bagian keenam): Perang Itu Tarbiyah

- 21 November 2023, 10:31 WIB
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas Palestina
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas Palestina /Hamdani/

Tarbiyah Pada Bani Israel

Bani Israel sudah lama diperbudak oleh bangsa Mesir. Mereka terpinggirkan. Keyakinan yang mereka pegang turun temurun mendapat penentangan dari masyarakat Mesir, tentu saja dengan dukungan penguasa – Fir’aun.

Dalam situasi seperti itu, Fir’aun bermimpi kerajaannya akan ditumbangkan oleh salah seorang anak dari Bani Israel.

Tentu saja hal ini membuat kebencian dan dendamnya kepada Bani Israel kian membara. Dia putuskan semua anak laki-laki bani Israel harus dibunuh, yang perempuan boleh hidup. Secara umum mereka mendapat perlakukan makin represif. 

Lahir Musa as. Allah taqdirkan lolos dari pembunuhan, dan justru diasuh oleh Fir’aun sendiri. Tumbuh dewasa menjadi lelaki kuat. Memang secara fisik lebih gagah dan besar dibanding orang lain.

Karenanya, pernah memukul orang sampai tewas, dan yang dipukul orang pribumi Mesir. Tentu saja membuat posisi Musa as tidak aman.

Musa as lari ke Madyan. Sekitar 10 tahun di sana. Lalu diangkat menjadi Nabi. Lalu diperintah untuk kembali ke Mesir, untuk melaksanakan misi Allah yaitu menyelamatkan bani Israel dari kekejaman Fir’aun sekaligus menumbangkannya. 

Allah bekali Musa as dengan dua mukjizat yang sungguh ajaib. Tongkat yang multi fungsi dan cahaya yang keluar dari tangannya. Tongkat kelak dilempar menjadi ular, dan kalahlah tim ahli sihir yang dikerahkan Fir’aun.

Intimidasi makin menjadi. Bani Israel mengeluhkan hal ini. Kata mereka, sebelum Musa asa datang mereka sudah diintimidasi, dan sesudah Musa as datang sama saja, bahkan menjadi-jadi.

Musa menjawab, biang masalah berarti bukan saya, tapi musuh kalian yaitu Fir’aun, semoga Allah hancurkan musuh kalian itu. (lihat surat Al-A’raf: 129).

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah