Panduan Membaca Gaza (bagian keenam): Perang Itu Tarbiyah

- 21 November 2023, 10:31 WIB
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas Palestina
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas Palestina /Hamdani/

Ketiga, kebenaran perlu mendapat pembelaan ajaib agar menjadi bukti di mata manusia lalu mereka akan berpihak kepada kebenaran bahkan mengikutinya.

Baca Juga: Jurnalis Inggris: Biden Ikut Penuh Genosida di Gaza

Seperti pada zaman Nuh as, kebenaran diselamatkan dengan ajaib dan kebatilan dihancurkan dengan dramatis, sehingga menjadi dalil yang hidup bagi manusia pada zamannya dan zaman sesudahnya. 

Keempat, menjadi pesan yang sangat kuat bagi para Tiran sesudah Fir’aun bahwa di atas mereka ada Allah yang tak segan akan menghancurkan mereka jika tetap dalam kezalimannya. Dan jika datang peringatan dari utusan Allah tapi malah ditentang keras, pasti akan Allah hancurkan singgasananya. 

Kelima, pemegang kebenaran yaitu Bani Israel perlu diberi bukti ajaib dan dramatis untuk makin menguatkan pelukan mereka terhadap agama tauhid ini.

Allah tunjukkan bahwa mereka benar-benar dibela, tak pernah ditinggalkan, meski terlebih dahulu diuji dengan intimidasi yang panjang. Begitu banyak dan istimewa dukungan itu, hingga seolah memanjakan.

Maksudnya, pilihan Allah untuk menyelamatkan Bani Israel secara dramatis dan menghancurkan Fir’aun, lalu memberikan berbagai kenikmatan dan kemudahan yang sungguh ajaib itu, adalah pilihan yang tepat sesuai kebutuhan zaman pada saat itu, sebagaimana penjelasan poin-poin di atas.

Tapi kemudian Bani Israel keliru memahami pesan itu. Mereka menganggapnya sebagai keberpihakan istimewa atau memanjakan. Mereka merasa sebagai “anak tersayang” Allah yang akan selalu dimanja dan dibela, sementara bangsa lain harus mengabdi untuk mereka.

Allah tidak salah dalam memberi pembelaan dan pertolongan kepada kaum yang tertindas sekaligus mengusung kebenaran (tauhid), yaitu Bani Israel. Tapi yang salah Bani Israel yang keliru menangkap pesan. Orang Indonesia menyebutnya GR alias gede rasa. 

Hal paling dramatis yang akan membekas kuat di benak Bani Israel adalah saat mereka diselamatkan melalui laut yang terbelah itu, sambil bisa menyaksikan dengan puas musuh yang selama ini menzalimi mereka megap-megap di laut lalu mati.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah