Panduan Membaca Gaza (bagian keenam): Perang Itu Tarbiyah

- 21 November 2023, 10:31 WIB
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas Palestina
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas Palestina /Hamdani/

Musa as membawa pengikutnya lari dari Mesir. Mentok di laut. Fir’aun dan pasukannya sudah kelihatan di belakang. Pengikut Musa as panik. Tapi Musa as menenangkan, “Allah bersamaku, dan pasti akan memberi jalan keluar”.

Allah perintahkan Musa as memukulkan tongkat mukjizat itu ke laut. Terbelah jadi 12 jalan. Semuanya segera lari meintasinya hingga mencapai daratan seberang dengan aman. 

Fir’aun dan pasukannya menyusul, ikut menyeberang dengan percaya diri. Sampai di tengah air laut kembali menutup, semuanya tenggelam dan mati. Tamat riwayat si Tiran dan Musa as menang dengan gemilang, dielu-elukan pengikutnya. 

Setelah di seberang, mereka haus dan minta air kepada Musa as. Tongkat mukjizat dipukulkan ke batu, keluarlah 12 mata air, masing-masing untuk satu kelompok suku. Lapar minta makan, turunlah untuk mereka Manna dan Salwa – makanan lezat yang berasal dari langit. 

Mereka bosan dengan itu, minta makanan lain. Mereka diperintah memasuki Yerusalem – tentu dengan menaklukkan penduduknya. Mereka menolak. Malah minta Musa as dengan Allah untuk menaklukkannya berdua. Jika sudah ditaklukkan, barulah mereka mau memasukinya. 

Sifat manja, egois dan tengil mulai keluar. Mereka selalu minta dimanjakan oleh Allah dan diperlakukan istimewa. Mereka terus-menerus merasa sebagai kelompok pilihan. Bebas mekakukan apa saja, toh Allah akan selalu bela. Ini yang ada pada kebatinan mereka.

Sebetulnya jika kita renungkan, Allah memperlakukan mereka sedemikian istimewa ada alasannya:

Pertama, mereka terbukti setia dan teguh mewarisi keyakinan dan millah yang diajarkan leluhur mereka yaitu Ibrahim as. Meski mereka mendapat intimidasi dari bangsa Mesir, tapi mereka teguh memegang prinsip, tidak menukarnya menjadi syirik seperti yang dipeluk bangsa Mesir kala itu.

Karenanya Bani Israel layak mendapat apresiasi istimewa dari Allah.

Kedua, mereka sekian lama mendapat perlakuan kejam tapi tetap sabar. Ini juga membuat mereka layak mendapat imbalan yang layak dari Allah untuk kesabaran mereka itu. 

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah