Israel Kacau dan Panik

- 6 Januari 2024, 09:00 WIB
Budi Ashari
Budi Ashari /

Sementara Yair Lapid yang pernah menjabat sebagai perdana menteri pengganti dan kini sebagai ketua oposisi mengatakan: Apa yang disaksikan di pertemuan rapat tersebut merupakan aib dan bukti lain bahayanya pemerintahan ini. Ini bukan pemerintahan tetapi ini adalah bencana negeri, wajib diganti karena tidak sanggup mengambil keputusan.

Perbedaan tajam juga terjadi justru antara Netanyahu dan menteri petahanannya. Dan ini perbedaan yang paling besar, mengingat selain menteri pertahanan membawahi militer Israel, dia juga berasal dari partai yang sama dengan Netanyahu.

Perbedaan itu disebabkan oleh larangan Netanyahu kepada kepala Mossad dan kepala Shabak (keduanya adalah badan intelijen Israel) untuk menghadiri pertemuan rapat koordinasi kementerian-kementerian yang mengurus perang ini.

Menteri pertahanan Israel menganggap larangan tersebut membahayakan keamanan negara.

Seiring dengan itu, Yedioth Ahronoth sebagai salah satu media terbesar di Israel mengabarkan perkiraan kementerian pertahanan Israel tentang jumlah tentara yang cacat permanen mencapai 12.500 orang.

Tentu kita semua tahu sejak awal bahwa Israel tidak pernah jujur dengan angka kerugian mereka. Tapi angka ini sudah sangat cukup untuk membuat kekacauan di pemerintahan dan masyarakat Israel.

Sejak Israel menjajah Palestina, militer diletakkan paling tinggi dan harus selalu berada di atas semua perbedaan yang muncul. Tetapi Netanyahu memposisikan militer Israel di perang ini sebagai kambing hitam.

Hal ini dipastikan akan menyebabkan kekacauan di dalam pasukan yang sedang berada di medan pertempuran.

Media-media Israel pun membahas pertikaian dan kekacauan tersebut dengan kemarahan sangat besar. Para analis dan pakar Israel menyatakan kegagalan besar Israel di perang ini.

Seorang jenderal pasukan cadangan Israel berkata: "Hari pertama kita memasuki perang dengan keyakinan kita akan menang, kita kuat, kita yang mengendalikan keadaan dan segala sesuatu sesuai harapan.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah