Kenakalan Remaja Genk Motor Kian Meresahkan Masyarakat

30 Januari 2024, 10:01 WIB
7 Remaja diamankan Polisi /Dok Polres Aceh Utara/

PIKIRANACEH.COM - Beberapa hari yang lalu warga Banda Aceh dan Aceh Besar sontak dikejutkan oleh peristiwa penyerangan seorang pria di kawasan Lamgugop oleh kelompok remaja yang menamakan dirinya Genk Motor.

Peristiwa yang tergolong perbuatan kriminal tersebut disinyalir telah terjadi berulang kali di kawasan kota dan di beberapa daerah yang mulai rawan situasi keamanan. Modus yang terjadi meskipun beragam namun semuanya memakan korban.

Baca Juga: IMPM Mutiara Raya Akan Gelar Festival Kuliner Teot Apam IV

Paska kejadian aksi Genk Motor, Polisi pun bergerak cepat mengendalikan situasi dan memberikan rasa aman kepada warga. Pihak keamanan menyisir sejumlah kelompok yang diduga sebagai Genk Motor dan berhasil menangkap sebagian dari mereka.

Masyakarat yang selama ini merasa aman-aman saja dalam menjalani aktivitas kini mulai muncul rasa takut, apalagi jika menjalankan kegiatan di malam hari. Takut menjadi sasaran Genk Motor.

Konon dalam melakukan serangan, kelompok Genk Motor tidak segan-segan menghabisi nyawa orang yang menjadi sasaran. Mereka sangat berani menebas tubuh korban atau yang mereka anggap sebagai musuh dari Genk Motor musuh.

Aksi tawuran antar Genk Motor dengan melibatkan senjata tajam kerap terjadi di beberapa sudut kota yang luput dari pantauan aparat. Akibatnya keberadaan mereka seakan-akan telah mewarnai kehidupan warga kota. Padahal persoalan itu adalah masalah Kamtibmas yang harus segera ditangani dengan cepat.

Meskipun anggota Genk Motor yang melakukan pembegalan dan kejahatan lainnya sudah ditangkap dan data mereka sudah dikantongi Polisi. Namun masalah kenalan remaja ini belum dapat dikatakan selesai. Ini ibarat gunung es.

Tentu saja polisi tidak dapat menyelesaikan persoalan ini sendirian. Selain tidak semuanya dapat diselesaikan secara hukum, perilaku Genk Motor juga sebetulnya ada kaitannya dengan tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan tokoh-tokoh agama.

Bagaimanapun mereka adalah anak-anak Aceh yang perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan dari semua pihak, terutama keluarga mereka. Membiarkan mereka menjadi penyakit sosial, maka akan memberikan dampak yang sangat merugikan kita semua.

Di tingkat pemerintahan, Keuchik atau kepala kampung di mana anak-anak itu berada harus lebih proaktif memantau dan mengajak mereka untuk berperilaku positif dan mencoba membuat pendekatan lain yang lebih humanis, dan peduli pada kebutuhan mereka.

Kita memerlukan kerjasama yang solid untuk menyelesaikan permasalahan Genk Motor ini. Polisi, keluarga (orang tua), pemerintah daerah, warga masyarakat, LSM, tokoh-tokoh agama dan seluruh stakeholder harus saling bergandengan tangan menghadapi kenakalan remaja kita.

Kenakalan remaja dapat terjadi karena banyak faktor seperti pergaulannya dengan teman sebaya dan pengaruh dari lingkungan tempatnya berinteraksi setiap harinya, serta pengaruh dari dalam dirinya sendiri. Pada masa ini remaja mengalami perubahan pada pertumbuhan dan perkembangannya.

Baca Juga: 3 Bansos Cair Dibulan Januari BPNT Cair Dua Kali, KPM Terima Hingga 1.100.000

Oleh karena itu marilah kita mendalami apa sesungguhnya yang memicu munculnya sejumlah Genk Motor di Aceh yang sebenarnya sangat tidak sesuai dengan budaya masyarakat setempat. 

Aceh yang dikenal kental dengan budaya saling menghormati dan memiliki ikatan persaudaraan Islam yang kuat, namun kehadiran Genk Motor merusak segalanya.

Semoga Aceh senantiasa diberikan kedamaian dan ketenangan oleh Allah SWT apalagi ditengah situasi yang sedikit menghangat karena menjelang pemilu. Kepada kita semua marilah mengambil tanggungjawab sesuai dengan peran dan fungsi kita masing-masing. Demi untuk Aceh yang baldatun tayyibatun warabbun Ghafur.

Editor: Hamdani

Tags

Terkini

Terpopuler