Setelah 120 Hari Dikepung Israel, Korban Sipil Gaza Berjatuhan dan Alami Penyiksaan Hebat

5 Februari 2024, 12:12 WIB
Akhirnya Zionis Israel Umumkan Kekalahan Terburuk di Jalur Gaza /Foto. REUTERS/YOSSI ZELIGER

PIKIRANACEH.COM - Agresi Zionis Israel di Jalur Gaza Palestina telah mencapai 120 hari sejak 7 Oktober dimana Banjir Al-Aqsa pertama dimulai. Hari ini tepatnya, Senin (05/02/2024).

Pasukan Zionis yang dilengkapi senjata lengkap telah melakukan penyerangan terhadap rakyat Gaza secara terus menerus dalam rentang waktu 4 bulan. Disertai dengan pemboman berat secara brutal oleh jet tempur dari udara, tembakan arteri tank, juga rudal dari kapal perang yang mereka tempatkan di laut Mediterania.

Invasi darat dengan penembakan langsung terhadap target dan melakukan penculikan pemuda-pemuda Palestina terus dilancarkan oleh tentara Zionis teroris.

Baca Juga: Mufti Oman Kecam Negara-negara Arab yang Bantu Israel dan Membiarkan Blokade Gaza

Mereka yang diculik kemudian diikat kedua tangannya dengan mata tertutup dan telanjang diangkut ke kamp-kamp tentara zionis dan mengalami penyiksaan yang luar biasa. Kekerasan dan pelecehan yang mereka terima sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sangking begitu dahsyatnya penderitaan yang ditimbulkan.

Dampak dari serangan tanpa henti, seluruh jalur Gaza kini hancur berkeping-keping, tidak ada bangunan tersisa yang layak ditempati. Termasuk semua infrastruktur publik, sekolah, dan rumah ibadah yang sengaja dirusak untuk menciptakan penderitaan bagi rakyat Gaza yang terkepung dan terlantar.

Agresi total serdadu Zionis di Jalur Gaza, Tepi Barat, hingga beberapa distrik di wilayah pendudukan telah menyebabkan kematian bagi 29.000 jiwa penduduk, lebih dari 2/3 korban adalah anak-anak dan perempuan.

Kota Gaza yang dulunya padat dengan penduduk namun kini berubah menjadi kota yang mengerikan dan telah menjadi nyanyian kematian bagi warganya. Serdadu Zionis sangat kejam melakukan pembunuhan dan menciptakan kehancuran di Gaza yang diberkahi.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengeluarkan data jumlah warga Palestina yang dibunuh serdadu Zionis sejak 7 Oktober meningkat menjadi 27.019 orang, termasuk 12.000 lebih adalah anak-anak. Sangat memilukan hati setiap manusia yang merdeka.

Ini adalah sebuah fakta genosida atau pembantaian. Penargetan warga sipil secara terencana dalam jumlah besar, dan menggunakan senjata berat yang tidak sesuai peruntukannya. Yahudi zionis juga menggunakan senjata kimia di Gaza yang dilarang oleh hukum internasional.

Kemampuan rezim Israel zionis membumihanguskan Gaza tentu saja mereka tidak berdiri sendiri tetapi satu kesatuan dengan dukungan Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Jerman, dan beberapa negara Arab yang pro zionis.

Gaza memang benar-benar dikepung dari segala arah dan oleh dunia yang tidak lagi memiliki arti kemanusiaan. Rakyat Gaza disiksa dengan kelaparan oleh blokade bantuan, kekurangan obat-obatan, tempat tinggal yang tidak layak, hingga teror senjata yang tiada henti.

Sebuah informasi yang dirilis oleh media menyebut, sokongan AS mengirimkan 25.000 ton persenjataan kepada Israel melalui 280 pesawat untuk memungkinkan genosida Israel selama invasi tersebut berlangsung.

Baca Juga: Masyarakat Aceh Besar Siap Mendukung Tokoh Ini Pada Pilkada 2024

Penjajahan yang dialami oleh Gaza dan Palestina yang diduduki telah melahirkan bencana kemanusiaan yang sangat parah. Meskipun itulah yang diharapkan oleh Israel, namun dunia tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Bukan saja terhadap Gaza bahkan di dunia manapun.

Namun sayang dunia seakan tidak berdaya menghadapi perilaku Israel. Pemimpin negara-negara Arab juga membisu bahkan lebih senang membina hubungan baik dengan negara zionis daripada menolong Gaza dari bencana kemanusiaan dan kelaparan. Mengapa Arab kehilangan jati diri dan tidak lagi memiliki kesetiaan antar sesama bangsanya?

Lebih dalam lagi bahwa peperangan di Gaza sebenarnya bukanlah soal negara Palestina tetapi sudah terjadi perang agama. Bangsa Yahudi yang mengklaim Palestina sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka, lalu mereka menghancurkan seribu lebih masjid adalah bukti perang terhadap agama Islam.

Namun sekali lagi, umat Islam entah menyadari atau tidak. Israel sedang menghancurkan Islam dan ingin menguasai masjid Al Aqsa yang merupakan warisan para nabi dan tempat Rasulullah Saw melakukan perjalanan bertemu dengan Allah azza wajalla pada peristiwa Isra Miraj.

Maka ketika kita mengkampanyekan diri sebagai umat Islam yang mencintai Rasulullah, Ridha dengan agama yang dibawanya, dan Ridha kepada Allah azza wajalla sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Lantas mengapa tidak membela Gaza dan melindungi Al Aqsa dari tangan kotor Yahudi Zionis?

Ayolah pemimpn negara-negara muslim bergerak membebaskan Gaza dari barbarisme Israel, dan mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada keadilan sebagai pemilik negara (wilayah) yang sah.

Jika suplai senjata Israel dibantu oleh Amerika serikat, Inggris, Jerman, dan Perancis. Bahkan serdadu Zionis berdatangan dari banyak negara luar termasuk menerima tentara bayaran. Lantas mengapa Palestina tidak boleh mendapatkan hal yang sama pula?

Editor: Hamdani

Tags

Terkini

Terpopuler