Perdamaian Terancam Gagal, 2 Negara Asia di Ambang Perang

- 12 Mei 2023, 01:11 WIB
Foto: Seorang prajurit Armenia menembakkan meriam ke arah Azerbaijan di Republik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, Selasa, 29 September 2020. (Sipan Gyulumyan/Armenian Defense Ministry Press Service/PAN Photo via AP)
Foto: Seorang prajurit Armenia menembakkan meriam ke arah Azerbaijan di Republik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, Selasa, 29 September 2020. (Sipan Gyulumyan/Armenian Defense Ministry Press Service/PAN Photo via AP) /

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, menyatakan bahwa insiden tersebut adalah upaya Azerbaijan untuk mengganggu kesepakatan damai yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

Pada awal Mei, para menteri luar negeri dari kedua negara bertemu di Washington untuk menjalani empat hari pembicaraan, namun tidak ada terobosan yang dicapai.

Selanjutnya, Pashinyan dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, di Brussels pada tanggal 14 Mei dalam pembicaraan yang ditengahi oleh Uni Eropa, dengan tujuan meredakan ketegangan.

Bentrokan terbaru juga dianggap sebagai ujian terhadap kemampuan Rusia dalam mempengaruhi peristiwa di Kaukasus Selatan.

Rusia merupakan sekutu resmi Armenia melalui perjanjian pertahanan bersama, namun juga berupaya menjaga hubungan baik dengan Baku.

Pemerintah Moskow menyatakan bahwa perjanjian perdamaian yang ditengahi pada tahun 2020, yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama enam minggu dan menewaskan ribuan orang, adalah satu-satunya dasar untuk solusi jangka panjang. ***

 

Halaman:

Editor: Teuku Ikhwana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah