Darimana Ide Air Minum Kemasan Tercetus?

- 30 Mei 2023, 09:09 WIB
Ilustrasi air minum Kemasan
Ilustrasi air minum Kemasan /

Nah, karena kejadian inilah muncul ide untuk memurnikan air dan kemudian menjualnya dalam kemasan.

Awalnya, Tirto Utomo tidak mengerti cara pemurnian air. Ia kemudian mengirim adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, perusahaan air minum yang sudah 16 tahun berdiri di Thailand.

Magang sambil mencari ilmu, Slamet Utomo pulang ke Indonesia. Belak ilmu dari Slamet dan modal 150 juta, berdirilah pabrik Aqua pertama pada 23 Februari 1973 di Bekasi

Saat awal berdiri, nama pabriknya masih PT Golden Mississippi. Karyawannya pun masih 38 karyawan dengan jumlah produksi yang terbatas, yaitu 6 juta liter per tahun.

Di awal berdirinya, nama produk yang dijual adalah Puritas atau pure artesian water. Barulah atas sarab Eulindra Lim, konsultan indonesia yang ada di Singapura, nama Puritas diganti menjadi Aqua.

Pada 1 oktober 1974, Aqua akhirnya benar-benar meluncurkan produk pertama. Saat itu minuman karbonasi dan berasa dengan aneka warna sedang naik daun, sehingga ide jual air putih kemasan dianggap gila. Bayangkan, saat aneka merk menawarkan minuman berasa yang dianggap baru dan menarik., Aqua justru menawarkan air putih yang bisa didapatkan sendiri di rumah.

Dengan persaingan yang berat serta masyarakat yang belum sadar dengan konsep Aqua yang menawarkan air putih steril serta sehat dan bukan air minum biasa, Aqua terus menerus mengalami kerugian setiap bulannya. Tirto Utomo bahkan harus nombok 5 hingga 6 juta setiap tahunnya untuk membayar gaji karyawan.

Oktober 1977 bahkan sampai diadakan rapat untuk memutuskan nasib Aqua. JIka jumlah penjualan tidak kunjung membaik, maka Aqua akan ditutup pada Januari 1978.

Di saat genting inilah, kepala penjualan Aqua sampai turun ke jalan untuk menawarkan produknya. Penjualan door to door dilakukan dan bahkan sampai memberikan sampel secara gratis. Dan hasilnya, masih banyak yang menolak, dari 65 krat yang dibawa, hanya 5 krat yang terjual. Pembelinya sata itu pun hanya terbatas pada orang kaya dan bule yang tinggal di Indonesia.

Strategi Penyelamat Aqua di Masa Genting

Halaman:

Editor: Mustakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x