Ini Identitas 11 Jemaah Haji Asal Aceh yang Dirawat di RS Madinah Arab Saudi

- 1 Juni 2023, 22:11 WIB
Ilustrasi Jemaah Haji
Ilustrasi Jemaah Haji /Foto. ANTARA/MUHAMMAD IQBAL

PIKIRANACEH.COM – Sebanyak 11 jamaah haji asal provinsi Aceh harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Madinah, Arab Saudi.

Adapun ke 11 jamaah haji asal aceh yang dirawat tersebut yakni, dua  orang di Rumah Sakit King Fahd (RSKF)  

Yazali Sufi (66) dan Salmiah Ahmad (62). Sementara sembilan lagi dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah yakni,

Yazali Sufi (66) dan Salmiah Ahmad (62). Sementara jemaah yang dirawat di KKHI Madinah adalah Abdullah Sandang (75) dan Nurhakimah (65), Muhammad Akli (69),

Aiyub Jalil (69), Hamidah Halim (65), Rohani Ibrahim (66), Laruwam Abdullah (57), Teuku Syarifuddin Budiman (53) dan Nurhayati Muhammad Itam (83).

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Azhari menyebutkan, sampai kemarin ada masih ada 11 jemaah yang dirawat di Madinah. 

“Oleh karenanya, kami imbau terutama jemaah lanjut usia jangan memaksakan diri mengejar amalan sunnah yang dapat memudharatkan.
Jaga kesehatan, fokuskan untuk puncak ibadah haji," kata Azhari, pada Kamis 1 Juni 2023.

Sementara itu, Jemaah haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-01 mulai hari ini, Kamis, 1 Juni 2023 akan bergerak dari Madinah ke Mekah.

Mereka akan menempuh perjalanan enam sampai tujuh jam ke Mekah untuk melaksanakan umrah wajib, sebagai rangkaian pelaksanaan ibadah haji 2023.

"Hari ini, setelah ashar, jemaah haji asal Aceh akan bergerak ke Mekah, dimulai dari kloter satu.

Sebelumnya mereka melaksanakan ibadah arbain (salat fardu berjamaah 40 waktu berturut-turut) dan ziarah makam Rasulullah dan tempat-tempat bersejarah di Madinah," jelas Azhari.

Sambung Azhari, para jemaah nanti akan melaksanakan umrah wajib dengan mengambil miqat di Zulhulaifah atau biasa disebut dengan nama Bir Ali.

Mengingat pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan adanya pembatasan durasi parkir bus yang membawa jemaah haji untuk mengambil miqat makani di Bir Ali.

"Mengingat mobil yang membawa jemaah hanya diperkenankan berhenti 30 menit di Bir Ali, jemaah sudah memakai pakaian ihram sejak berangkat dari Madinah. Tidak ada waktu untuk ganti baju lagi di Bir Ali," sebut Azhari.

Di Bir Ali, jemaah hanya tinggal salat sunat tahiyatul masjid dan sunat ihram masing-masing dua rakaat, kemudian dilanjutkan dengan ihram atau niat umrah.

Untuk jemaah lanjut usia dan sedang dalam kondisi kurang sehat disarankan untuk tidak turun dari bus.

"Jangan memaksakan diri mengejar salat sunat di mesjid, cukup niat umrah di dalam bus saat tiba di Bir Ali," ujar Azhari. ***

Editor: Zainal Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x