Ungkit Pernah Bantu 9.000 Orang Aceh, UNHCR Minta Warga Tidak Menolak Pengungsi Rohingya

- 16 Januari 2024, 08:17 WIB
Ilustrasi Pengungsi Rohingya/Foto. Dok Panglima Laot Aceh
Ilustrasi Pengungsi Rohingya/Foto. Dok Panglima Laot Aceh /

PIKIRANACEH.COM - Sebanyak 9 ribu warga Aceh pernah mendapat perlindungan dari badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Hal tersebut diungkapkan oleh United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR).

Pihak UNHCR mengatakan, pihaknya pernah membantu warga Aceh yang menjadi pengungsi di Malaysia saat konflik antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Maka dari itu, UNHCR) meminta agar warga Aceh tidak menolak kehadiran pengungsi Rohingya.

Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Rafki selaku Protection Associate UNHCR.

Dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Selasa, 15 Januari 2024, Rafki mengatakan bahwa dahulu, UNHCR juga pernah membantu warga Aceh saat terjadi konflik.

Rafki menyebut UNHCR pernah membantu saat terjadinya konflik antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Pihak UNHCR itu mengungkap bahwa terdata sebanyak 9.000 warga Aceh yang berhasil mendapatkan bantuan saat menjadi pengungsi di Malaysia.

"Tahun 1998 hingga 2003 kita semua tau sejarah yang terjadi di Aceh," ujar Riafki.

"Ada data menunjukkan 8.000 hingga 9.000 lebih orang Aceh kemudian mengungsi ke Malaysia karena konflik Aceh," sambungnya.

Rafki menjelaskan bahwa saat itu, pengungsi Aceh di Malaysia berada di bawah perlindungan PBB yaitu UNHCR.

Bahkan, pihak UNHCR terus membela para pengungsi Aceh saat pemerintah Malaysia berniat memulangkan secara paksa.

Rafki kemudian menyayangkan aksi penolakan yang dilayangkan warga Aceh terhadap pengungsi Rohingya.

Padahal, pihak UNHCR menilai bahwa warga Aceh pernah mengalami hal yang sama dengan pengungsi Rohingya.

Menurut Rafki, perlu adanya tanggung jawab bersama dalam menghadapi permasalahan pengungsi Rohingya di Aceh.

Salah satunya yaitu penerapan konsep responsibility sharing yaitu saling bekerja sama dengan tujuan untuk membantu pihak yang membutuhkan.

Pihak UNHCR itu juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pemberdayaan kepada pengungsi Rohingya.

Komitmen pemerintah Indonesia tersebut disampaikan dalam Refugee Global Forum.

Rafki mengatakan bahwa dunia menyebut Rohingya adalah etnis terpersekusi di dunia.

Pihak UNHCR berharap agar warga Aceh bisa ikut bekerja sama dalam menangani masalah pengungsi Rohingya. ***

Editor: Zainal Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah