Network
Dalam musim yang memberikan banyak pertandingan berkesan, satu pertandingan menonjol. Yaitu, leg kedua babak semifinal Liga Champions City melawan juara bertahan Real Madrid.
Pada pertandingan itu, anak asuh Guardiola menghancurkan Los Blancos dengan telak skor 4-0 (salah satu kekalahan terburuk Real Madrid dalam kompetisi ini) di Etihad dan mengamankan kemenangan agregat 5-1.
Argumen yang kuat bahwa kemenangan itu adalah momen yang paling simbolis bagi Manchester City musim ini.
Itu melampaui ambisi sederhana membalas kekalahan dari raksasa Spanyol tersebut pada tahap yang sama tahun lalu. Sejak Sheikh Mansour mengakuisisi klub pada tahun 2008, Manchester City telah mengalami kemajuan yang pesat.
Dan pada hari bersejarah di Etihad, di depan penonton yang bergemuruh, rasanya seperti semua tahun kerja keras dan kemajuan, yang ditandai dengan frustrasi dan kekecewaan, telah berakhir dan membawa mereka ke momen penting ini.
Bisa dikatakan bahwa Manchester City mungkin tidak akan mendapatkan peluang yang lebih baik untuk memenangkan Liga Champions, dengan mengalahkan Inter Milan yang berdiri di hadapannya.
Atau mungkin, kemenangan itu untuk menyaingi Manchester United, satu-satunya tim Liga Premier yang berhasil meraih treble pada tahun 1999 di masa kejayaan Sir Alex Ferguson.
Di mata banyak orang, Manchester City adalah salah satu tim terbaik di sepak bola jika bukan TIM terbaik. Skuad City saat ini dipenuhi dengan bintang sepak bola yang berbakat dan berpengalaman seperti Erling Haaland, Kevin De Bruyne, Rodri, Bernardo Silva, dan Kyle Walker, untuk menyebut beberapa.
Statistik Liga Champions 2022/23:
Fakta menarik:
