Suatu Pagi Di Israel

- 24 Januari 2024, 08:26 WIB
Budi Ashari
Budi Ashari /

Dampaknya adalah bom-bom yang sudah mereka pasang di dua rumah meledak keras dan runtuhlah rumah sekaligus menjadi laknat dan kuburan masal bagi pasukan bodoh itu. Satu TBG cukup untuk melenyapkan 21 tentara dungu.

Kemudian pasukan penolong mereka datang dan jebakan berikutnya telah disiapkan oleh para mujahid. Kemudian para mujahid kembali ke kamp mereka dengan selamat.

Menurut rilis Israel, tentara Al Qassam muncul tiba-tiba dari kebun-kebun di sekitar dan mendekat hanya sejarak puluhan meter saja. Kehancuran pasukan ini terjadi jam 4 sore Hari Senin sementara pasukan Israel baru berhasil mengevakuasi mayat-mayat mereka pada pagi Hari Selasa. Waktu sangat panjang untuk mereka bisa mengangkut bangkai-bangkai itu. 

Mayjen Fayiz Ad Duwairi menjelaskan bahwa dalam teori perang biasanya jumlah yang terluka 3 kali lipat jumlah yang mati. Dan di peristiwa ini tidak ada pengumumkan Israel tentang jumlah yang terluka.

Mayjen Fayiz bahkan meyakini jumlah yang diumumkan Israel pun tidak benar dan meyakini bahwa jumlah total yang mati dan terluka bisa mencapai 100 tentara Israel.

https://youtu.be/p5Gz8nB9Hk4?si=YKg1yqHm0Bbgpfuy

Siapakah mereka yang mati bersama itu?

Mereka adalah pasukan cadangan Israel sebagaimana disampaikan oleh Gantz. Pasukan cadangan Israel berjumlah lebih besar 4 kali lipat dibandingkan pasukan resmi mereka. Jumlah pasukan cadangan mereka mencapai lebih dari 465 ribu.

Mereka adalah orang-orang Israel yang telah selesai tugas wajib militer tetapi menyatakan diri menjadi pasukan cadangan yang siap untuk diperintah perang kapan pun diperlukan.

Mereka adalah pegawai negeri dengan berbagai keahlian. Keahlian perang mereka diasah setiap tahunnya selama 30 sampai 60 hari.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah