Suatu Pagi Di Israel

- 24 Januari 2024, 08:26 WIB
Budi Ashari
Budi Ashari /

Di perang ini, Israel memanggil 360 ribu dari pasukan cadangan ini. Walaupun pasukan ini tidak lebih mahir dari tentara resmi, tetapi mereka mempunyai posisi lebih berpengaruh dari sisi logistik pasukan dan ekonomi negara.

Karenanya sebisa mungkin negara menjauhkan mereka dari perang, sebab jika mereka menjadi korban akan berdampak sangat serius pada perputaran ekonomi negara.

Suara pasukan cadangan ini sangat tinggi dan didengar oleh pemerintah Israel. Merekalah yang menyuarakan agar Israel mundur dari perang dengan Lebanon tahun 1985 dan 2000 dan negara pun mundur.

https://youtu.be/mknIR6jsamU?si=pnEGZ13w4KV7kmEa

Jadi kematian mereka ini menghitamkan wajah pemimpin Israel, justru karena mereka semua adalah pasukan cadangan. Dan pemerintah sangat khawatir akan keberlangsungan ekonomi yang sudah terpuruk akan semakin hancur, di tengah tekanan masyarakatnya sendiri yang terus berdemo dalam jumlah besar.

Dan yang lebih membahagiakan pagi orang beriman adalah ketika menganalisa bagaimana kehebatan pasukan mujahid.

Dipastikan bahwa data intelijen mereka di lapangan tepat dan akurat; melihat tank, sekumpulan tentara Israel di dalam dua gedung dengan bom-bom yang terpasang di dalam rumah, untuk kemudian menggerakkan mujahid lapangan agar bergerak efektif.

Satu orang menghancurkan tank dan yang lain satu lagi meledakkan rumah. Kemudian melakukan tindakan saat pasukan pengangkut mayat Israel tiba di lokasi.

Dan satu lagi yang harus diketahui, pasukan mujahid ini sudah banyak yang bergerak di darat, bukan hanya keluar dari lubang terowongan kemudian menembak seperti pada hari-hari sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh karena Israel telah menarik mundur kendaraan militer mereka dan hanya melakukan pergerakan untuk menembak kemudian mundur lagi. Hal ini membuat pasukan mujahid harus bergerak di atas tanah lebih intensif.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah