Suatu Pagi Di Israel

- 24 Januari 2024, 08:26 WIB
Budi Ashari
Budi Ashari /

Beberapa hari saya tidak menulis, karena nyaris tidak ada yang baru.

Maksud saya; terkaparnya tentara Israel yang makin banyak jumlahnya di setiap harinya, tank-tank dan kendaraan militer yang membuat para mujahid semakin jitu bidikannya serta kejahatan terhadap rakyat sipil yang masih terus berlangsung di hadapan mata telanjang para pakar hak asasi manusia yang sering membual tentang perdamaian.

Hari ini saya kembali menaikkan tulisan setelah setidaknya ada dua perkembangan baru yang layak untuk diamati. Yaitu peristiwa Selasa pagi di Israel dan Khan Yunis sang penentu.

Di sini kita bahas yang Selasa pagi di Israel. Insya Allah tulisan Khan Yunis sang penentu kita tayangkan berikutnya.

Selasa pagi kemarin (23/1) di usia perang ke-108 hari, benar-benar menjadi selasa yang tidak bisa dilupakan Israel. Pagi yang buruk bagi mereka.

Matahari pagi terbit membawa berita kematian 24 tentara mereka sekali waktu. Itu artinya menjadi berita kematian paling buruk yang diumumkan oleh pemerintah Israel sejak 7 Oktober. Tiga desainer dungu di perang ini muncul bersamaan memberikan pernyataan; Netanyahu, Galant dan Gantz dengan wajah ditekuk.

Sesungguhnya peristiwanya terjadi pada pukul 4 sore di hari sebelumnya.

Ini gambar asap dari ledakan besar dua rumah tempat puluhan tentara Israel terkapar bodoh.

https://youtu.be/U-xixcV4XA8?si=thoAqWeG6zUakiM1

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x