Ramadhan Menjadi Solusi Terhadap Ampunan Allah SWT

- 23 Maret 2024, 12:06 WIB
Tgk Walidy Bustamam Usman, S.Hi.,MA
Tgk Walidy Bustamam Usman, S.Hi.,MA /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Dalam Ceramah Ramadhan pada malam ke-12 di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjong Seulamat, Jumat, 22 Maret 2024, Penceramah Tgk Walidy Bustamam Usman, S.Hi.,MA menyebut Ramadhan Harus Menjadi Solusi Terhadap Ampunan Allah SWT.

"Yang harus kita pahami secara seksama adalah ramadhan memberikan satu jawaban dan solusi sesuai dengan nama ramadhan yang bermakna panas, menghanguskan, membakar," kata Tgk Walidy Bustamam Usman dihadapan jamaah shalat isya dan tarawih.

Baca Juga: Forsimas Bantu Minoritas Muslim Kamboja, Pembagian Paket Sembako dan Pemeriksaan Kesehatan

Maka di setiap bulan ramadhan memang matahari jauh lebih menyengat dibanding bulan-bulan lain. Panas yang dihasilkannya lebih tinggi dibanding yang lain.

Namun Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa: "Dinamakan bulan Ramadhan karena ia mengugurkan (membakar) atau membakar dosa-dosa dengan amal saleh."

Menurut Tgk Walidy Bustamam kehadiran bulan Ramadhan harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan amal saleh dan sekaligus memohon ampunan semua dosa-dosa kita yang telah lalu kepada Allah SWT.

"Apalagi saat ini kita sudah berada pada fase kedua bulan Ramadhan yakni fase maghfirah, sesuai dengan nama masjid yang kita cintai ini, Babul Maghfirah, pintu ampunan," ujarnya.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Saw : مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ Artinya: "Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Ust Imam Abu Abdillah Narasumber Dinul Islam di SMAN 1 Peukan Bada

Tgk Walidy Bustamam menuturkan, maksud 'man qaama' pada hadis di atas adalah menghidupkan ramadhan dengan ibadah-ibadah seperti shalat tarawih, tahajjud, witir, baca Alquran, 

ataupun berzikir di malam hari dan berpuasa di siangnya dengan keimanan dan keikhlasan, maka dia akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

"Artinya ada keseimbangan dalam beribadah, menghidupkan ramadhan dengan ibadah-ibadah sunnah di malam hari dan berpuasa di siangnya, maka baru mendapatkan pengampunan Allah SWT," imbuhnya.

Oleh karena kita harus dapat memanfaatkan keistimewaan bulan ramadhan, dimana pahala dari setiap ibadah dilipatgandakan oleh Allah. 

Inilah keseimbangan antara amal umat Nabi Muhammad Saw dengan nabi-nabi terdahulu yang panjang usianya. Jadi nilai pahalanya menyamai.

Kita harus mengetahui waktu-waktu mustajabah untuk beribadah kepada Allah yang pahalanya berlipat-lipat ganda. Seperti menjelang berbuka puasa atau sebelum magrib, kemudian setelah magrib hingga isya, lalu mengejang subuh hingga setelah subuh sampai keluar fajar.

Waktu-waktu mustajabah tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan shalat-shalat sunat yang memiliki nilai pahala yang sangat besar, seperti shalat sunnat awwabin, shalat sunnat fajar, shalat sunnat syuruq, dan Shalat Dhuha.

Diakhir ceramahnya, Tgk Walidy Bustamam mengharapkan, pada bulan Ramadhan ini hendaknya kita semua mendapatkan ampunan Allah SWT dan diberikan pahala yang lebih baik di sisi Nya.

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah