4 Amalan Utama Pada Bulan Syawal Jangan Ditinggalkan

- 15 April 2024, 10:45 WIB
Suasana silaturahmi Kakankemenag Kota Banda Aceh bersama keluarga besar BKM Babul Maghfirah Gampong Tanjong Seulamat pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Foto diambil di Rumah Bapak Amiruddin Yacob saat jamuan lebaran Khatib Tgk H Salman Arifin
Suasana silaturahmi Kakankemenag Kota Banda Aceh bersama keluarga besar BKM Babul Maghfirah Gampong Tanjong Seulamat pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Foto diambil di Rumah Bapak Amiruddin Yacob saat jamuan lebaran Khatib Tgk H Salman Arifin /Hamdani/Hijaz Khalilullah/

Melakukan perayaan idul fitri bukan hanya sekedar kegiatan ritual dan tradisi belaka. Tetapi bagian dari penyempurnaan ibadah puasa yang telah dijalani. Maka dapat pula dikatakan Hari Raya Idul Fitri sebagai acara puncak "wisuda" para muttaqin yang secara khusus diundang oleh Allah karena keberhasilan mereka melawan hawa nafsu serta meraih kemenangan.

Dengan demikian bisa dikatakan belum sempurna puasa dan zakat fitrah yang telah dikeluarkan seseorang apabila ia belum menyempurnakannya dengan shalat idul fitri di hari raya. Itulah makna lebaran sebagai sebuah amalan utama pada bulan Syawal. 

Silaturrahim dan Halal bihalal

Baca Juga: Tradisi Halal Bihalal di Rumah Dinas Ketua DPRK Banda Aceh

Syawal identik dengan bulan silaturrahim dan halal bi halal. Anggapan itu tidak salah karena memang pada bulan tersebut orang-orang disibukkan dengan kegiatan saling berkunjung satu sama lain dan mengadakan halal bi halal. 

Halal bi halal ini berfungsi sebagai perekat tali rindu dan persaudaran antar sesama. “Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (Muttafaqun ‘alaihi).

Puasa Syawal

Amalan lain yang sangat utama yang dapat dilakukan pada bulan Syawal adalah berpuasa sunnah, puasa ini sering disebut dengan puasa Syawal. Tata cara puasa ini ditentukan Rasulullah SAW pada bulan Syawal yaitu puasa sunah selama enam hari, sebagai kelanjutan puasa Ramadhan.

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh” (H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Menurut Ustadz Arifin, paling tidak ada sembilan keutamaan puasa Syawal. “Pertama, nilai puasanya menjadi sempurna, yakni  puasa setahun penuh. Kedua, dicintai Allah dan meraih ampunan dosa  seperti ditegaskan dalam Alquran Surah  Ali Imron ayat  31." Ketiga, kata Arifin, meraih syafaat Rasulullah dan bersama beliau karena menghidupkan sunnah beliau. Keempat, puasa Syawal merupakan tanda jelas meningkatnya iman dan takwa seorang muslim. 

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah