Heboh Pesawat Airbus A380 Mau Mendarat di Bali: Punya Ruang Mewah Bak Hotel Bintang

29 Mei 2023, 18:41 WIB
Foto: Airbus A380-800 milik maskapai penerbangan Emirates /

PIKIRANACEH.COM - Pesawat jumbo Airbus A380-800 milik maskapai penerbangan Emirates akan mendarat perdana di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada tanggal 1 Juni 2023. Informasi ini telah ramai diberitakan dan juga menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Bahkan PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Ngurah Rai, melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan pesawat penumpang terbesar di dunia itu. Baik persiapan di aspek ruang udara (airside) maupun ruang darat (landside) di kawasan bandara.

"Kami sangat gembira Emirates memilih mendaratkan pesawat komersial terbesar di dunia, Airbus A380-800 untuk pertama kali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Ini menjadi catatan bersejarah bagi Angkasa Pura I maupun Indonesia," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi, Senin (29 Mei 2023).

Emirates Paling Banyak Miliki A.380-800

Persiapan khusus itu harus dilakukan, karena Airbus A380-800 merupakan pesawat penumpang terbesar. Baik secara dimensi atau ukuran, maupun dilihat dari kapasitas angkut yang bisa mencapai 850 orang.

Pertama kali diluncurkan pada 2005 dan ditampilkan ke publik pada 2007, burung besi raksasa itu punya teknologi terbaru yang menyaingi seterunya, Boeing 777. Dikutip dari laman resminya, Emirates merupakan maskapai penerbangan pertama pemesan Airbus A380-800.

Emirates juga jadi maskapai yang terbanyak mengoperasikan Airbus A380-800. Setidaknya 123 unit pesawat jenis itu, sudah dioperasikan oleh maskapai yang berpusat di Dubai.

Punya dimensi ruang super jumbo, interior A380-800 bisa ditata sesuai keinginan maskapai yang mengoperasikannya. Inilah yang membuat kapasitas angkut pesawat itu bisa berbeda satu dengan yang lain.

Yang dioperasikan Singapore Airlines misalnya, menawarkan kamar tidur layaknya hotel berbintang. Fasilitas ini ditawarkan untuk penumpang kelas suite. Di dalam ruang kamar terdapat tempat tidur, kursi empuk berbalut kulit, serta meja kerja.
Saat bepergian bersama keluarga, ruang kelas suite ini juga bisa diperluas sehingga kasurnya jadi lebih lebar.

Dengan keberadaan kelas suite di Singapore Airlines, kapasitas angkut A380-800 jadi lebih sedikit. Yakni hanya memiliki 441 kursi, 12 di antaranya berada di kelas Suites, 60 di kelas Bisnis, 36 di Ekonomi Premium dan 333 di kelas Ekonomi.

Boros BBM Dan Tidak Ramah Lingkungan

Meskipun ukurannya yang jumbo dan kemewahannya menimbulkan kekaguman, Airbus A380-800 juga diketahui memiliki konsumsi bahan bakar yang tinggi. Hal ini dapat dimengerti mengingat untuk mengangkat pesawat sebesar itu diperlukan jumlah bahan bakar yang lebih besar pula.

Biaya operasional yang tinggi dari pesawat tersebut telah menyebabkan sejumlah maskapai menghentikan penerbangan menggunakan Airbus A380-800, terutama selama masa pandemi di mana jumlah penumpang pesawat mengalami penurunan drastis.

Salah satu alasan utama di balik penghentian penerbangan Airbus A380 adalah kekhawatiran terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan oleh pesawat tersebut.

Beberapa pemangku kepentingan dalam industri penerbangan, termasuk CEO Qatar Airways, Akbar Al Baker, telah menyatakan bahwa A380 dianggap sebagai salah satu pesawat dengan tingkat emisi yang tinggi.

Alasan lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan beberapa maskapai untuk menghentikan penggunaan pesawat ini.

Respons negatif terhadap Airbus A380-800 memang menjadi salah satu faktor yang membuat manajemen Airbus mempertimbangkan untuk menghentikan produksi pesawat tersebut pada tahun 2021.

Namun, sebelum keputusan itu diambil, industri penerbangan menghadapi dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19.

Penurunan tajam dalam permintaan dan perjalanan udara global membuat Airbus gagal mencapai target produksi 600 unit A380-800 yang dihargai sebesar USD 375,3 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun per unit.

Hal ini menjadi tantangan ekstra bagi perusahaan dan menjadi faktor lain yang berkontribusi terhadap peninjauan kembali produksi pesawat tersebut. ***

Editor: Teuku Ikhwana

Tags

Terkini

Terpopuler