PIKIRAN ACEH | ACEH BARAT – Sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Aceh Barat terhenti pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap akibat ketiadaan dokter karena para dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut disebut-sebut mengundurkan diri.
Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan warga karena ada Puskesmas yang berjarak jauh dari RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh yang dikhawatirkan berdampak terhadap pasien yang dirujuk langsung ke rumah sakit.
Disebut-sebut 12 dokter Puskesmas ini mengundurkan diri karena mereka kecewa tidak masuk dalam database Balai Kepegawaian Negara (BKN). Biasanya Database BKN ini menjadi salah satu syarat mereka dapat mengikuti tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Barat, Ahmad Yani kepada wartawan, kamis (2/5/2024) mengatakan, 12 dokter ini bertugas di sejumlah Puskesmas terpencil seperti Woyla Barat, Woyla Timur maupun Panton Reu.
Baca : DPRK Laporkan Dugaan Pungli Pelabuhan ke Polda Aceh
Ahmad yani sangat menyayangkan kondisi ini terjadi seharusnya dokter di daerah terpencil ini menjadi perhatian prioritas pemerintah daerah untuk dimasukkan dalam data base
Dengan terhentinya layanan IGD lanjut Ahmad Yani Apabila terjadi kondisi pasien darurat,tenaga perawat di Puskesmas akan menjadi pelampiasan warga karena pelayanan tidak diberikan maksimal oleh pemerintah khususnya Puskesmas yang menangani pasien darurat.
Terlebih lagi jika dirujuk langsung, karena jaraknya jauh dengan RSUD Cut Nyak Dhien juga dapat berdampak fatal terhadap pasien.
Anggota dewan ini berharap, Dinas Kesehatan Aceh Barat segera mencarikan solusi terbaik terhadap persoalan ini agar pelayanan kesehatan terhadap warga khusunya di daerah terpencil tetap berjalan normal.