Perang Gaza adalah Bisnis Besar Kolonial

- 21 November 2023, 17:40 WIB
Ladang Minyak dan Gas (Foto Ilustrasi)
Ladang Minyak dan Gas (Foto Ilustrasi) /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Korban genosida Palestina akibat serangan Israel-AS di Jalur Gaza bertambah menjadi 11.180 orang, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 perempuan (hari ke-38), dan lebih dari 28.000 orang lainnya terluka.

Rezim Tel Aviv memblokir akses Gaza terhadap air, makanan dan listrik, sehingga menciptakan krisis kemanusiaan yang besar. Setidaknya 22 rumah sakit dan 49 puskesmas berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pembangkit listrik.

Baca Juga: Pejuang Houthi Yaman Ambil Alih Kapal Israel, Bentuk Solidaritas untuk Gaza

Namun, di balik genosida etnis terbuka yang memilukan ini, bisnis kolonial Israel-Inggris-AS tetap berjalan seperti biasa.

Israel telah memberikan 12 izin kepada enam perusahaan untuk melakukan eksplorasi gas alam di lepas pantai Mediterania negara itu pada tanggal 30 Oktober.

Izin tersebut merupakan upaya terbaru Israel untuk mengeksploitasi salah satu dari beberapa ladang gas yang ditemukan di pantai Mediterania selama beberapa dekade terakhir, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan energi Israel, ketergantungan dan, yang terpenting, memasok kawasan Eropa.

Pada tahun 1999, BG Group atau perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di Reading, Inggris menemukan ladang gas yang luas antara 17 dan 21 mil laut di lepas pantai Gaza. Dikenal sebagai Gaza Marine 1 dan 2.

Total cadangan minyak dan gas bernilai $524 miliar pada tahun 2019. Namun, Israel sebagai penjajah tidak memiliki hak hukum tunggal atas $524 miliar tersebut.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x