100 Hari di Gaza

- 16 Januari 2024, 21:58 WIB
Budi Ashari
Budi Ashari /

Kejahatan zionis di Gaza dan Palestina sudah melewati 100 hari. Analisa dari berbagai ahli dan media Israel dan luar Israel bermunculan. Pergerakan di berbagai lapangan di dunia ini terus berlangsung mendukung dan mengutuk genosida Israel.

Menteri Pertahanan Israel mencoba dengan tenaga yang tersisa untuk mengarang cerita tentang keberhasilan target militer dan lumpuhnya perlawanan para pejuang Gaza. 

Dia mencoba menyembunyikan bangkai kegagalan yang sudah sangat menyengat. 

Tapi ada kekhawatiran yang jelas tidak bisa ditutupinya adalah tentang perpecahan di internal Israel baik antara negara dan rakyatnya, ataupun perpecahan internal pemimpinnya, 

Baca Juga: Pidato Abu Ubaida: Pasukan Perlawanan Targetkan 1000 Kendaraan Militer Zionis Selama 100 Hari di Gaza

"Pemerintahan darurat ini akan berusaha untuk bersatu. Karena gagal bersatu artinya kemenangan Hamas. Bahkan menyiratkan perpecahan pun terjadi di antara tentara di lapangan. Kita harus mengupayakan persatuan, soliditas di antara tentara di medan tempur dan di masyarakat. Kita akan menang karena kita bersatu dan bertekad kuat."

Tak perlu sulit dan lama, juga tak perlu menggunakan debat mulut dengan logika jempolan untuk membantah dongeng Menteri Pertahanan Israel. Karena yang membantah langsung adalah data lapangan dan statemen para petinggi mereka sendiri, bahkan salah satu anggota majelis perang mereka.

Israel menarik mundur pasukannya dalam jumlah lebih besar dari penarikan sebelumnya. Kali ini yang ditarik adalah divisi 36 yang di dalamnya terdapat pasukan khusus mereka Brigade Golani dan 3 brigade lainnya. 

"Kaidahnya tidaklah sebuah pasukan ditarik kecuali dikarenakan 40% kekuatannya sudah hilang," jelas Mayjen Fayiz Ad Duwairi.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x