Hasto Sebut Jokowi Malah Asyik Mikirin Keluarga saat Dunia Pusing Hadapi Krisis

17 April 2024, 20:25 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan kepada awak media di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu 10 April 2024. /ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/

PIKIRAN ACEH, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menyoroti soal meningkatnya eskalasi konflik setelah Iran melancarkan serangan balasan ke Israel penjajah. PDIP menilai, serangan balasan lran terhadap Israel penjajah telah menciptakan krisis geopolitik yang baru.

“Kalau persoalan perang Rusia-Ukraina saja menciptakan krisis pangan, krisis energi. Maka sekarang dampaknya sangat kuat di Indonesia,” kata Hasto kepada wartawan di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa, 16 April 2024.

PDIP juga turut mencermati kondisi di dalam negeri. Di antara yaitu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang berada di level yang mengkhawatirkan.

Selain itu, Hasto menyebut beban utang Indonesia juga sangat besar.

Baca Juga: Pemilu Dibajak Rezim, Selamatkan Demokrasi Indonesia!

“Dan juga terkait dengan ketidakpastian hukum akibat pemilu yang tidak kredibel yang menyentuh hal yang paling fundamental tentang kredibilitas pemimpin nasional kita,” tutur Hasto.

Akan tetapi, Hasto menyebut saat dunia menghadapi krisis akibat ketegangan geopolitik tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru sibuk memikirkan keluarga.

Padahal, kata dia, Jokowi sebagai kepala negara harus ikut berperan dalam membangun perdamaian dunia.

“Ketika dunia menghadapi krisis akibat ketegangan geopolitik di situlah peran pemimpin nasional kita untuk membangun perdamaian dunia bukan memikirkan keluarganya mau jadi apa,” ujar Hasto.

Baca Juga: Benarkah Jokowi Copot Pj Gubernur Aceh karena Prabowo Kalah di Aceh?

“Ketika dunia pusing akibat ketegangan di Timur Tengah, yang berujung serangan balasan Iran terhadap Israel, Presiden Jokowi lebih asyik melanjutkan abuse of powernya yang dipicu oleh nepotisme yang ditampilkan semakin terbuka,” ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut Hasto menyampaikan, seharusnya Jokowi melakukan mitigasi terhadap kondisi geopolitik yang akan berdampak pada sektor-sektor di dalam negeri. Namun, dia menilai Jokowi tidak melakukan sesuatu sebagaimana mestinya dan malah asyik membagi sembako di depan Istana Negara.

“Bukannya melakukan mitigasi, Presiden Jokowi ketika menghadapi Idul Fitri lebih asyik membagi sembako di depan Istana Negara sepertinya secara sengaja menantang berbagai dalil bansos yang sedang diperdebatkan di MK,” ujar Hasto.

Di tengah persoalan geopolitik, kata Hasto, Indonesia justru menghadapi persoalan kepemimpinan nasional yang serius. Menurutnya, abuse of power yang dilakukan Jokowi telah menciptakan ketidakpastian hukum.

“Supremasi hukum terancam, dan nepotisme menghilangkan meritokrasi. Ketika law enforcement tidak dilakukan, maka munculah KKN masif sebagaimana korupsi pertambangan yang terjadi akhir-akhir ini,” tutur Hasto.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Bukti Cawe-cawe Jokowi Berhasil?

Menurut Hasto, keputusan para Hakim MK bisa menjadi penyelamat Indonesia di dalam mengatasi potensi krisis di dalam negeri. Dia menekankan, MK harus menjadi penyelamat demokrasi ketika pada Pemilu 2024 banyak penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara yang menciptakan kecurangan masif.

“Itulah bagian dari mitigasi krisis politik yang menjadi landasan mitigasi krisis ekonomi. Keputusan MK ditunggu agar demokrasi kembali pada wataknya yang jujur dan berkeadilan serta berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat,” ujar Hasto.***

Artikel ini berjudul "Hasto PDIP: Dunia Pusing Hadapi Krisis tapi Jokowi Malah Asyik Mikirin Keluarga" sudah terbit di PIKIRAN RAKYAT.

Editor: Yusmadi Yusuf

Tags

Terkini

Terpopuler