Israel Makin Ketar Ketir, Rudal Hipersonik Iran Mampu Terobos lron Dome

- 6 Juni 2023, 22:57 WIB
Iran kembangkan rudal hipersonik yang diyakini bisa tembus Iron Dome Israel, Tel Aviv makin ketar-ketir
Iran kembangkan rudal hipersonik yang diyakini bisa tembus Iron Dome Israel, Tel Aviv makin ketar-ketir /Foto. AP/Vahid Salemi

PIKIRANACEH.COM - Iran memamerkan rudal balistik nipersonik buatan dalam negeri pertamanya pada Selasa 6 Juni 2023, seperti dilaporkan kantorberita IRNA.

Ini sebuah pengumuman yang
kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran Barat Barat tentang kemampuan rudal Teheran.

Media pemerintah Iran merilis gambar rudal yang diberinama Fattah itu dalam sebuah upacara yang dihadiri langsung oleh Presiden Ebrahim Raisi dan komandan pasukan elit Korps Pengawal
Revolusi Iran (IRGC).

 

"Rudal hipersonik Fattah berpemandupresisi memiliki jangkauan 1.400 km dan mampu menembus semua perisai pertahanan," kata
Amirali Hajizadeh, kepala pasukan kedirgantaraar RGC, seperti dikutip oleh media pemerintah Iran yang dilansir dari Al Arabiya.

Rudal hipersonik dapat terbang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dan pada intasan yang rumit, yang membuatnya sulit untuk
dicegat.

Tahun lalu, Republik Islam mengatakan telah membangun rudal balistik hipersonik yang dapat bermanuver masuk dan keluar dari
atmosfer.

Stasiun televisi negara itu mengatakan rudal Fattah Iran dapat menargetkan sistem anti-rudal canggih musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal.

"(Rudal) itu dapat melewati sistem rudal anti- balistik paling canggih dari Amerika Serikat dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome Israel," kata
stasiun televisi pemerintah Iran.

"Kecepatan tertinggi Fattah mencapai tingkat Mach 14 (15.000 km/jam)," tambahnya.

Terlepas dari tentangan yang disuarakan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, mengatakan akan terus
mengembangkan program misil pertahanannya.

Namun, analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuan misilnya.

 

Kekhawatiran tentang rudal balistik lran
berkontribusi pada keputusan Presiden AS saat itu Donald Trump yang pada tahun 2018 membatalkan pakta nuklir Teheran tahun 2015 dengan enam negara besar.

Trump menerapkan kembali sanksi AS terhadap ran setelah keluar dari pakta nuklir, membuat Teheran melanjutkan program nuklir yang sebelumnya dilarang dan menghidupkan kembali
ketakutan AS, Eropa, dan Israel bahwa Iran mungkin mencari bom atom. Namun Iran secara konsisten membantah ambisi semacam itu.

Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir terhenti sejak
September lalu.

Israel menentang upaya kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran dan telah lama mengancam tindakan militer jika diplomasi gagal. ***

Editor: Zainal Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x