PIKIRAN ACEH | INTERNASIONAL – Invasi Israel penjajah di Gaza sejak 7 Oktober 2024 telah menewaskan 30.000 jiwa warga Palestina.
Otoritas Gaza juga mencatat jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang tertimbun di reruntuhan bangunan yang belum ditemukan
Selain korban tewas, lebih dari 69.465 warga Gaza dilaporkan terluka sebagai akibat dari serangan Israel.
Menurut laporan dari Anadolu Agency pada Jumat 23 Februari 2024, jumlah korban tewas akibat invasi tersebut telah mencapai 29.410 orang.
Baca : Ketiga Kalinya AS Memveto Gencatan Senjata PBB di Gaza
"Setidaknya 97 orang tewas dan 132 lainnya terluka dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir," ungkap Kementerian Kesehatan Gaza
Dilansir Pikiranrakyat.com, Otoritas Gaza juga mencatat bahwa masih banyak korban yang tertimbun di reruntuhan bangunan. Diperkirakan jumlah korban tewas dan luka akan terus bertambah seiring dengan kesulitan tim penyelamat dalam menjangkau mereka yang terperangkap di bawah reruntuhan.
Invasi Israel ke Jalur Gaza dimulai sebagai respons terhadap serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada bulan Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 warga di Israel.
Namun, serangan gencar yang dilakukan oleh Israel telah menimbulkan dampak yang sangat besar bagi penduduk Gaza, dengan 85 persen dari mereka mengungsi dan mengalami kekurangan makanan, air bersih, serta obat-obatan.
Baca : Ancaman Israel Ramadan Berdarah di Rafah
Sekitar 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut dilaporkan rusak atau hancur. Tak hanya itu, Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Israel untuk melakukan upaya pencegahan terhadap genosida