Terkait Penangkapan Irwandi Yusuf dan Peristiwa Tragis, Animo Masyarakat Memilih Pemimpin Aceh Mulai Hilang

- 27 April 2024, 12:29 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 /KPU

PIKIRANACEH.COM - Akademisi sekaligus Antropolog Aceh dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Reza Idria menyatakan bahwa animo masyarakat Aceh untuk memilih pemimpin (Gubernur Aceh) mulai menghilang.

"Animo masyarakat terhadap kepemimpinan Aceh menghilang karena ada peristiwa tragis," kata Reza Idria, pada Jumat 26 April 2024.

Dirinya menjelaskan, kejadian hilangnya animo masyarakat terhadap kepemimpinan di Aceh itu salah satunya karena ada peristiwa tragis pada 2017 lalu yakni penangkapan terhadap Gubernur Irwandi Yusuf terkait kasus korupsi.

Efeknya, setelah penangkapan Gubernur Irwandi, maka muncul kondisi di mana terdapat jarak antara pemimpin dengan masyarakat di Aceh (Pj Gubernur Aceh).

"Ada hubungan yang sulit dijelaskan setelah kejadian tersebut. Ada kondisi ketidakpercayaan diri terkait persoalan legitimasi," ujarnya.

Ia menuturkan, sejak 2006 masyarakat Aceh memilih secara demokratis. Tetapi, karena suatu kondisi negara akhirnya menetapkan Gubernur Aceh yang bukan menjadi pilihan utama dari masyarakat sendiri.

Tak hanya itu, lanjut Reza, penundaan Pilkada Aceh yang seharusnya sesuai dengan qanun Aceh (peraturan daerah) itu diselenggarakan pada 2022 lalu juga menjadi salah satu penyebab berkurangnya semangat masyarakat terhadap pilkada.

"Kesempatan pilkada yang awalnya tahun 2022 mengakibatkan masyarakat pesimis terhadap kegiatan pilkada di Aceh," katanya.

Dalam kesempatan ini, Reza juga menuturkan bahwa Aceh sudah kehilangan banyak tokoh dari lingkaran elite politik Aceh. Sehingga, animo masyarakat terhadap kepemimpinan berkurang.

Halaman:

Editor: Zainal Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x