Sekjen PBB: Banyak Warga Muslim di Dunia tidak Bisa Merayakan Idul Fitri

- 10 April 2024, 18:29 WIB
Pengungsi Palestina berkumpul untuk mengumpulkan makanan yang disumbangkan oleh kelompok pemuda amal di Rafah, Gaza, pada 12 Maret. Itu adalah hari kedua bulan suci Ramadhan. Loay Ayyoub/The Washington Post/Getty Images
Pengungsi Palestina berkumpul untuk mengumpulkan makanan yang disumbangkan oleh kelompok pemuda amal di Rafah, Gaza, pada 12 Maret. Itu adalah hari kedua bulan suci Ramadhan. Loay Ayyoub/The Washington Post/Getty Images /

PIKRIAN ACEH, WASHINGTON - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan bahwa dia merasa prihatin terhadap masyarakat Muslim di sejumlah negara yang tidak dapat merayakan Idul Fitri akibat konflik.

"Setiap tahun, saya menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada masyarakat Muslim di seantero dunia," ucap Guterres melalui akun resminya di media sosial X, Rabu.

"Hati saya hancur kala mengetahui bahwa di Gaza, Sudan, dan di banyak tempat lainnya, sangat banyak masyarakat Muslim tidak dapat merayakannya dengan baik akibat konflik dan kelaparan," kata Sekjen PBB menambahkan.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri pada Rabu 10 April 2024

Sudan tengah dilanda perang saudara antara angkatan bersenjata negara tersebut dengan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April tahun lalu.

Akibat konflik tersebut, lebih dari 13.000 orang terbunuh dan 8 juta warga Sudan lainnya terpaksa mengungsi, demikian menurut PBB. Selain itu, 25 juta orang, atau setengah dari populasi Sudan, kini bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 33.000 rakyat Palestina. Hampir seluruh infrastruktur di daerah tersebut hancur akibat serangan Israel.

Baca Juga: Saudi dan Sejumlah Negara Arab Umumkan Idul Fitri pada Rabu 10 April 2024

Sekitar 1.9 juta warga Palestina di Jalur Gaza kini terpaksa mengungsi ke Kota Rafah di bagian selatan daerah tersebut. Kondisi kemanusiaan yang buruk membuat para pengungsi berisiko terpapar penyakit dan kelaparan akut.

Halaman:

Editor: Yusmadi Yusuf


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x