Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri pada Rabu 10 April 2024

- 9 April 2024, 20:50 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saat memberikan keterangan pers usai memimpin Sidang Isbat 1 Syawal 1445 Hijriah, Selasa 9 Aril 2024 di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saat memberikan keterangan pers usai memimpin Sidang Isbat 1 Syawal 1445 Hijriah, Selasa 9 Aril 2024 di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta. /Kemenag/M Rusydi Sani /

PIKIRAN ACEH, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Lebaran Idulfitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Hal tersebut diputuskan setelah Kemenag menggelar Sidang Isbat di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa, 9 April 2024.

"Disepakati bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengutip PIKIRAN RAKYAT.

Yaqut menjelaskan, penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah merujuk pada metode hisab dan rukyat.

Selain itu, dia menyebut posisi hilal di sejumlah daerah di Indonesia telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura).

Kemenag menggunakan metode hisab dan rukyat untuk saling melengkapi satu dengan yang lain.

Baca Juga: Saudi dan Sejumlah Negara Arab Umumkan Idul Fitri pada Rabu 10 April 2024

Berdasarkan kesepakatan MABIMS ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi atau sudut Bulan-Matahari 6,4 derajat. Hilal penuhi kriteria MABIMS Ilustrasi pengamatan hilal.

Sebelumnya, Kemenag menyatakan hilal 1 Syawal 1445 Hijriah sudah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi atau sudut Bulan-Matahari 6,4 derajat.

Dengan demikian, anggota tim hisab Rukyat (Kemenag) Cecep Nurwendaya menyampaikan secara hisab, 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

“Posisi hilal di seluruh wilayah NKRI sudah masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sehingga tanggal 1 Syawal 1445 Hijriah secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Rabu Pahing, tanggal 10 April 2024,” kata Cecep di Kantor Kemenag, Selasa, 9 April 2024.

Cecep menjelaskan, lazimnya penentuan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah di Indonesia menggunakan metoda rukyat dan hisab.

Baca Juga: Sidang Isbat Awal Syawal 1445 H Digelar Hari Ini

Menurutnya, hisab bersifat informatif, dan kedudukan rukyat sebagai konfirmasi dari hisab. Lebih lanjut Cecep mengungkapkan, tim rukyat Kemenag tersebar di 127 lokasi di seluruh Indonesia untuk memastikan hilal terlihat atau tidak.

“Di Indonesia tinggi hilal 4,88 derajat. Ini di Merauke. Paling barat di Sabang, itu 7,63 derajat. Lalu kriteria berarti seluruh wilayah Indonesia sudah jauh di atas kriteria tinggi hilal MABIMS 3 derajat,” tutur Cecep.

“Sehingga kalau sampai ada yang melaporkan hilal di seluruh wilayah Indonesia itu sudah bisa dikategorikan hilal yang sudah masuk kriteria,” katanya menambahkan.

Dia menyebut apabila digabungkan maka seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memenuhi kriteria MABIMS atau sudah masuk kriteria MABIMS.

“Awal bulan Syawal 1445 Hijriah secara hisab jatuh pada hari Rabu Pahing pada 10 April 2024 Masehi. Jadi hisabnya sudah, informasinya sudah,” ujar Cecep.***

Editor: Yusmadi Yusuf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah