Pengurus MPD Aceh Tamiang Dilantik, Ini Dia Nama-namanya

- 19 April 2024, 18:45 WIB
Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs Asra melantik 19 pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tamiang di aula Setdakab setempat. Jumat (19/4/2024)
Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs Asra melantik 19 pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tamiang di aula Setdakab setempat. Jumat (19/4/2024) /Pikiran Aceh/Nasir/

PIKIRAN ACEH | ACEH TAMIANG – Sebanyak 19 anggota Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Tamiang dilantik setelah dua bulan sempat terkatung-katung nasibnya pasca kepengurusan yang lama habis.

Pelantikan pengurus MPD periode 2024-2029  berdasarkan SK Bupati Nomor 45/1098/2023 tertanggal 27 Desember 2023 yang ditandatangani Pj Bupati Aceh Tamiang, Dr Meurah Budiman MH dan dilantik Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs Asra di aula Setdakab, Jumat 19 April 2024.

Adapun 19 pengurus MPD tersebut,

  1. Muttaqin sebagai Ketua
  2. Mukhlis NT sebagai Wakil Ketua
  3. Izwardi sebagai Wakil Ketua.

Sedangkan anggota terdiri dari,

  1. Kamaruddin
  2. Junaidi
  3. Muntasir WD
  4. Muhammad Hanafiah
  5. Andi Maulana Lubis
  6. Husni Hidayat
  7. Sri Wahyuni
  8. Sarwo Edi
  9. M. Yunus
  10. Muhammad Hendra Vramenia
  11. Akhyar
  12. Aliandi
  13. Ida Rahayu
  14. Hasan Abdussalam
  15. Kamal Ruzamal,dan
  16. Indra

Pada pelantikan tersebut, Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra meminta MPD menguatkan perannya sebagai majelis pertimbangan yang bisa memberikan perubahan berarti bagi dunia pendidikan di Bumi Muda Sedia.

Baca : Jembatan Meurandeh Makan Korban, Satu Jatuh Ke Sungai  

“MPD ini memiliki fungsi yang strategis. Dengan itu kiranya MPD dapat bekerja secara profesional dan berintegritas hingga mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan optimal untuk memajukan pendidikan,”ujar Pj Bupati Asra.

Pada kesempatan tersebut, Asra juga mengilas balik kondisi pendidikan pada zamannya. Ia kemudian mengkomparasikannya dengan kondisi hari ini. Menurutnya, salah satu yang paling nampak terasa ialah mulai lunturnya adab dan akhlak generasi muda hari ini. 

“Dahulu ada pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan aqidah akhlak. Jadi kita sebagai murid maupun orang tua kita sangat sopan kepada guru. Kadang mendengar namanya saja kita sudah bergetar. Begitulah takzimnya kita kepada mereka. Tapi hari ini semuanya berubah, tidak begitu lagi,” urainya.

Dikatakannya, akibat kondisi yang demikian, secara perlahan para orang tua yang memiliki kepedulian dan kelebihan rezeki hari ini cenderung memasukkan anaknya ke pesantren atau ke lembaga pendidikan agama sejenis.

Halaman:

Editor: Muhammad Nasir

Sumber: Pikiran Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x