Bertemu Wali Nanggroe, Kerajaan Inggris Sepakat Perkuat Kerja Sama Perdagangan

- 25 April 2024, 01:15 WIB
Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar menerima kunjungan Penasehat Politik Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia, Sam Perkins, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Selasa  (23/4/2024).
Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar menerima kunjungan Penasehat Politik Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia, Sam Perkins, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Selasa (23/4/2024). /Dok. Humas Wali Nanggroe/

PIKIRAN ACEH, BANDA ACEH -  Aceh dan Kerajaan Inggris sepakat memperkuat hubungan kerja sama, khususnya di bidang perdagangan, seperti yang pernah dilakukan ratusan tahun lalu di masa-masa Kerajaan Aceh.

Kesepakatan tersebut terjalin saat Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar menerima kunjungan Penasehat Politik Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia, Sam Perkins, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Selasa kemarin.

Katibul Wali Nanggroe, Muhammad Diwarsyah dalam siaran pers mengatakan pada pertemuan itu, Sam Perkins didampingi oleh Ramon Sevilla selaku Political Officer Kedubes Inggris untuk Indonesia, sementara Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus M. Raviq.

Pada kesempatan tersebut Sam mengatakan bahwa ini merupakan kunjungan pertama kali dia ke Aceh sejak bertugas di Indonesia.

Ia mengaku kagum dengan pengetahuan Wali Nanggroe yang sangat mendalam mengenai sejarah hubungan diplomatik dan perdagangan antara Aceh dengan negara-negara di Eropa, khususnya dengan Kerajaan Inggris.

Baca Juga: OJK Ajak Masyarakat Aceh Cermat Pilih Investasi dan Pinjol

“Saya pulang dengan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah, pentingnya hubungan antara kedua negara. Saya berada disini selama seminggu untuk belajar tentang Aceh, dan mengeksplorasi cara-cara untuk memperdalam kemitraan kita,” kata Sam.

Dari sejarah yang pernah terjadi, Sam yakin bahwa kedepan akan mampu mengembangkan kemitraan yang lebih jauh, baik untuk kepentingan masyarakat Aceh dan Inggris, masyarakat secara global, untuk kemakmuran dan perdamaian.

“Bagian dari sejarah yang kita bicarakan hari ini adalah hubungan bisnis perdagangan,” kata Sam.

Halaman:

Editor: Mustakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x